Memparafrasakan
adalah cara yang berguna untuk mendukung ide-ide Anda dengan menyatakan
informasi penting dari sebuah sumber dengan kata-kata Anda sendiri.
Memparafrasakan bisa menjadi sesuatu yang rumit karena Anda harus
mempertahankan arti sesungguhnya dari suatu argumen atau poin tanpa menyalin kata-katanya
secara langsung. Jika Anda ingin mengetahui cara memparafrasakan, Anda hanya
perlu membaca kutipan aslinya, mencari cara Anda sendiri untuk menyampaikan
ide-ide pokok dalam kutipan, dan mengutip sumber Anda dengan benar. Jika Anda
ingin mengetahui cara memparafrasakan bahan kutipan, ikuti saja langkah-langkah
mudah berikut.
1
Memahami Parafrasa
Pahami
cara menggunakan parafrasa.
Memparafrasakan adalah ketika Anda membaca dan menyerap suatu kutipan dan
kemudian menyatakan kembali ide-ide pokoknya dengan kata-kata Anda sendiri.
Saat Anda memparafrasakan, Anda tidak harus mengulang semua kalimat-kalimatnya
dengan kata-kata Anda sendiri, tetapi Anda menuliskan informasi dan poin-poin
penting yang dituliskan seorang penulis dengan frasa yang baru. [1]
1. Saat Anda memparafrasakan, Anda harus
sedikit meringkas kutipannya untuk mengurangi hal yang bertele-tele dan
langsung membahas ide pokoknya.
2. Parafrasa yang akurat harus cukup berbeda
dengan bahan aslinya agar tidak dianggap plagiat. Bahkan jika Anda
mengutip sumbernya, jika Anda tidak mengutipnya dalam kutipan tetapi “kata-kata
Anda” hampir sama dengan aslinya, hal ini masih termasuk plagiat.
3. Memparafrasakan berbeda dengan ringkasan,
yang lebih luas dan fokus pada poin-poin utama dari keseluruhan teks.
Memparafrasakan fokus pada satu ide pokok atau konsep utama pada satu waktu.
4. Memparafrasakan juga merupakan cara yang
baik untuk menghindari mengutip terlalu banyak dari sumber-sumber dan tidak
menyampaikan pemikiran Anda sendiri dalam makalah.
5. Saat Anda memparafrasakan, Anda
memperoleh apresiasi dan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagian yang Anda
kutip, sehingga Anda mendapatkan pengetahuan hanya dengan memparafrasakan.
Pahami
saat-saat untuk menggunakan parafrasa dan bukan kutipan. Mengutip langsung dari sebuah sumber
sangat penting ketika cara penggunaan kata-katanya penting. Misalnya,
jika Anda mengutip Pidato I Have a Dream dari Martin Luther King, akan
lebih baik untuk mengutipnya secara langsung karena cara beliau menggunakan
kata-kata dalam pidato sangatlah fasih dan puitis. Tetapi jika Anda membaca
sesuatu tentang rasisme di buku paket yang membosankan, maka ide-ide dalam buku
itu penting, tetapi kata-katanya tidak penting, dan Anda sebaiknya
memparafrasakannya.
1. Memparafrasakan berguna saat kutipan
berisi data, fakta, atau statistik. Tidak perlu mengutip sebuah sumber secara
langsung hanya untuk menunjukkan pentingnya suatu data.
2. Mengutip berguna jika Anda mengutip
kata-kata tokoh politik, artis, atau penulis, dan membuat poin tentang cara
penggunaan bahasanya.
3. Jika Anda membaca teliti sebuah teks
untuk penggunaan bahasanya, maka mengutip adalah cara terbaik; jika Anda
mendiskusikan sebuah paragraf atau bagian novel yang lebih panjang, maka
memparafrasakan atau meringkas lebih berguna.
2
Memparafrasakan Kutipan
Bacalah
kutipan awalnya.
Pertama, bacalah baik-baik kutipan yang Anda pilih untuk diparafrasakan.
Panjang kutipan ini tidak boleh lebih dari dua atau tiga kalimat. Gunakan waktu
untuk benar-benar menyerap artinya dan memahami artinya secara mendalam sebelum
Anda melanjutkan.
Buatlah
catatan. Sambil Anda
terus membaca kutipan, tuliskan ide pokok dalam kutipan. Anda dapat menuliskan
argumen utama, dan beberapa kata kunci yang membantu untuk mengilustrasikan argumen.
Saat Anda sudah selesai mencatat, sisihkan kutipan aslinya.
Tulislah
ulang kutipan aslinya dengan kata-kata Anda. Menggunakan catatan Anda dan pengetahuan Anda tentang
kutipan tersebut, tulislah kutipan aslinya dengan kata-kata Anda sendiri. Perhatikan
untuk tidak hanya mengubah-ubah bahasanya, tetapi juga mengubah struktur
kalimat, jadi Anda tidak hanya mengganti kata-kata yang berbeda dan menggunakan
struktur yang sama.
§
Jika
Anda terhambat saat mencari cara yang berbeda untuk mengatakan sesuatu, gunakan
tesaurus untuk bantuan. Akan tetapi, pastikan jika Anda nyaman dengan kata-kata
yang Anda temukan dan jangan menggunakan kata-kata yang tidak mirip dengan
pasangan katanya. Hal ini dapat mengubah arti pernyataan Anda.
Bandingkan
kutipan awalnya dengan parafrasa Anda.
Setelah Anda menulis ulang kutipan dengan kata-kata Anda sendiri, bacalah
keras-keras, dan kemudian kembalilah ke kutipan awal dan bacalah bersebelahan
dengan kutipan baru Anda. Anda harus memastikan bahwa keduanya benar atau
memiliki arti yang sama:
1. Kata-kata dalam kutipan Anda dan struktur
kalimat Anda harus cukup berbeda sehingga Anda tidak akan dituduh melakukan
plagiat. Kutipannya harus terdengar seperti kutipan Anda, bukan kutipan
penulis.
2. Kata-kata Anda masih menyampaikan ide
pokok dalam kutipan asli dengan jelas. Anda tidak boleh terlalu mengubah
parafrasa Anda sehingga Anda kehilangan arti yang terkandung di dalamnya.
3. Contoh kutipan asli:"Dewasa ini, terlalu banyak siswa
sekolah menengah yang menghabiskan seluruh waktunya untuk belajar keras untuk
ujian terstandardisasi. Mereka tidak hanya akan mendapatkan lebih banyak
pengetahuan jika mereka menghabiskan waktu untuk mempelajari kurikulum sekolah
daripada belajar untuk ujian, tetapi mereka juga akan menjadi orang yang
berpikiran terbuka."
4. Contoh parafrasa: "Siswa-siswa sekolah menengah
terlalu terobsesi belajar untuk UN dan ujian terstandardisasi lainnya sehingga
mereka tidak memiliki waktu untuk memproses bahan-bahan yang mereka pelajari
dalam mata pelajaran sekolah mereka. Belajar untuk ujian terstandardisasi tidak
hanya memberikan pengetahuan nyata yang sedikit bagi mereka, tetapi juga
mencegah mereka menjadi individu yang berpikiran luas."
3
Mengutip Kutipan
Kutiplah
kutipan Anda menggunakan format MLA.
Penting untuk mengutip parafrasa Anda dalam teks makalah MLA, sehingga Anda memberikan
kredit di tempat yang tepat. Saat memparafrasakan kutipan dalam format MLA,
Anda hanya perlu nama terakhir penulis dan nomor halaman, tetapi Anda harus
menuliskan informasi lebih lanjut tentang sumbernya di halaman daftar
"Daftar Pustaka" di akhir makalah Anda. Inilah cara mengutip
parafrasa dalam teks makalah MLA Anda:[2]
- Dalam teks: "Anak-anak harus membaca lebih banyak buku"(Smith 46-47).
Kutiplah
kutipan Anda menggunakan format APA.
Jika Anda bekerja dalam format APA, penting untuk juga mengutip kutipan dalam
teks sebenarnya pada makalah. Untuk mengutip dalam format APA, Anda hanya perlu
menuliskan nama belakang penulis dan tanggal publikasi. Anda akan memberikan
informasi lebih lanjut tentang sumber dalam halaman "Referensi" Anda.
Inilah cara Anda melakukannya: [3]
- "Menurut Smith (2007), anak-anak harus membaca lebih banyak buku." atau "Anak-anak harus membaca lebih banyak buku"(Smith, 2007).
Tips
- Memparafrasakan berarti mengambil ide penulis lain dan mengubah kata-katanya. Inilah alasan Anda harus mengutip sumber Anda. Perbedaan antara memparafrasakan dengan mengutip secara langsung adalah tidak adanya tanda kutip, tetapi kutipan langsung tidaklah banyak digunakan.
- Teknik ini dapat diterapkan pada bentuk tulisan apa pun. Tidak peduli jika Anda SD, SMP, SMA, kuliah, atau bekerja.
- Liahtlah referensi atau buku panduan Anda untuk contoh-contoh kutipan dan parafrasa dan cara mengutipnya.
- Lebih baik untuk tidak menggunakan teknik ini saat mengutip percakapan nyata dalam sebuah esai. Untuk mendiskusikan sastra atau drama, mungkin lebih baik untuk mengutip langsung sedikit percakapannya.
Sumber
- ↑ http://owl.english.purdue.edu/owl/owlprint/563/
- ↑http://web.williams.edu/wp-etc/acad-resources/survival_guide/CitingDoc/ParaphrasingMLA.php
- ↑ http://owl.english.purdue.edu/owl/resource/560/2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar